Pernah
membaca tentang hukum tarik menarik ? Ya, maksud tarik menarik adalah ketika
kita memikirkan sesuatu, maka pikiran-pikiran serupa akan datang ke diri kita.
Seperti yang sering kita alami, misalnya saat kita memikirkan sesuatu yang
tidak kita sukai, dan semakin kita memikirkannya, maka perasaan akan semakin
memburuk bukan?
Ini
disebabkan, ketika kita memikirkan suatu hal, maka hukum tarik menarik akan
mendatangkan pikiran serupa kedalam diri kita. Dalam hitungan menit kita akan
mendapatkan begitu banyak pikiran yang tidak menyenangkan yang serupa dan
membuat situasi tampak memburuk.
Semakin
kita memikirkannya semakin kesallah kita.
Ini sering
terjadi dikehidupan kita sehari-hari, baik diri kita, teman, keluarga dan
siapapun. Ketika kita marah, jengkel, benci sama seseorang. Maka kitalah yang
rugi. Sangat rugi. Pikiran-pikiran serupa mengenai kekurangan orang itu akan
terus berdatangan pada diri kita.
Katakanlah
kita marah pada Budi karena dia lupa mengembalikan barang kita. Yang terjadi
adalah bukan hanya pikiran tentang lupa mengembalikan barang ke kita, tapi
beberapa kekurangan Budi yang lainnya akan kembali kita ingat.
Budi
pernah berbohong, pernah berkata kasar, menghina, dan yang lainnya, yang
sebetulnya pernah kita maafkan, tapi perasaan yang dulu akan terasa lagi. Tentunya
semakin kita memikirkannya semakin buruk perasaan kita. Kita rugi karena
mungkin Budi ini sedang bahagia disana sementara kita mengabiskan waktu memikirkan
kekurangannya dan perasaan kita semakin buruk. Ga enak perasaanlah. Habis waktu
kita.
Maka,
setelah mengetahui mengenai hukum tarik menarik ini. Kita harus memahami bahwa,
hal yang sia-sia dan merugikan bila kita memikirkan sesuatu yang tidak kita inginkan.
Kita memiliki pikiran ini adalah untuk memikirkan yang kita inginkan saja.
Contoh
diatas menggambarkan ruginya kita memikirkan yang tidak kita inginkan, karena
menarik pikiran-pikiran buruk yang serupa. Jadi mengapa tidak memikirkan yang
kita inginkan untuk menarik pikiran-pikiran serupa? Bukankah akan tambah
bahagianya kita ?
Itu
mengapa Islam mengajarkan kepada kita untuk Husnudzan, berprasangka baik kepada
sesama, walaupun teman, saudara, istri, suami, ayah, ibu dan lainnya membuat
kesalahan. Ingat!. Kalau kita marah, jengkel dan benci semudah itu, maka kita
rugi sendiri tanpa mengubah keadaan apapun. Kendalikan pikiran kita ke arah
yang kita inginkan, maka keadaanpun akan mengikuti. Karena sesungguhnya yang
membuat kita marah, jengkel, benci dan semacamnya bukanlah keadaan, tapi ilmu
kita terhadap keadaan itu. Pikiran kita sendiri.
Mulailah
melatih diri untuk selalu berprasangka baik. Karena itu merupakan keuntungan
untuk kita. Misal saat Budi lupa mengembalikan barang kita, ya berprasangka baiklah,
mungkin Budi masih perlu barang kita, atau dia ada kesibukan lain sehingga
lupa. Jangan langsung berprasangka buruk, temui saja Budi dan katakan bahwa
kita ingin barang itu kembali. Selesai.
Poker
ReplyDeleteThe different step is funding your account 카지노사이트 by depositing a specific amount and then affirm the transaction