Thursday, May 21, 2015

Mengendalikan Pikiran, Mengendalikan Keadaan, Mengendalikan Kebahagiaan

Pernah membaca tentang hukum tarik menarik ? Ya, maksud tarik menarik adalah ketika kita memikirkan sesuatu, maka pikiran-pikiran serupa akan datang ke diri kita. Seperti yang sering kita alami, misalnya saat kita memikirkan sesuatu yang tidak kita sukai, dan semakin kita memikirkannya, maka perasaan akan semakin memburuk bukan?

Ini disebabkan, ketika kita memikirkan suatu hal, maka hukum tarik menarik akan mendatangkan pikiran serupa kedalam diri kita. Dalam hitungan menit kita akan mendapatkan begitu banyak pikiran yang tidak menyenangkan yang serupa dan membuat situasi tampak memburuk.

Semakin kita memikirkannya semakin kesallah kita.

Ini sering terjadi dikehidupan kita sehari-hari, baik diri kita, teman, keluarga dan siapapun. Ketika kita marah, jengkel, benci sama seseorang. Maka kitalah yang rugi. Sangat rugi. Pikiran-pikiran serupa mengenai kekurangan orang itu akan terus berdatangan pada diri kita.

Katakanlah kita marah pada Budi karena dia lupa mengembalikan barang kita. Yang terjadi adalah bukan hanya pikiran tentang lupa mengembalikan barang ke kita, tapi beberapa kekurangan Budi yang lainnya akan kembali kita ingat.

Budi pernah berbohong, pernah berkata kasar, menghina, dan yang lainnya, yang sebetulnya pernah kita maafkan, tapi perasaan yang dulu akan terasa lagi. Tentunya semakin kita memikirkannya semakin buruk perasaan kita. Kita rugi karena mungkin Budi ini sedang bahagia disana sementara kita mengabiskan waktu memikirkan kekurangannya dan perasaan kita semakin buruk. Ga enak perasaanlah. Habis waktu kita.

Maka, setelah mengetahui mengenai hukum tarik menarik ini. Kita harus memahami bahwa, hal yang sia-sia dan merugikan bila kita memikirkan sesuatu yang tidak kita inginkan. Kita memiliki pikiran ini adalah untuk memikirkan yang kita inginkan saja.

Contoh diatas menggambarkan ruginya kita memikirkan yang tidak kita inginkan, karena menarik pikiran-pikiran buruk yang serupa. Jadi mengapa tidak memikirkan yang kita inginkan untuk menarik pikiran-pikiran serupa? Bukankah akan tambah bahagianya kita ?

Itu mengapa Islam mengajarkan kepada kita untuk Husnudzan, berprasangka baik kepada sesama, walaupun teman, saudara, istri, suami, ayah, ibu dan lainnya membuat kesalahan. Ingat!. Kalau kita marah, jengkel dan benci semudah itu, maka kita rugi sendiri tanpa mengubah keadaan apapun. Kendalikan pikiran kita ke arah yang kita inginkan, maka keadaanpun akan mengikuti. Karena sesungguhnya yang membuat kita marah, jengkel, benci dan semacamnya bukanlah keadaan, tapi ilmu kita terhadap keadaan itu. Pikiran kita sendiri.

Mulailah melatih diri untuk selalu berprasangka baik. Karena itu merupakan keuntungan untuk kita. Misal saat Budi lupa mengembalikan barang kita, ya berprasangka baiklah, mungkin Budi masih perlu barang kita, atau dia ada kesibukan lain sehingga lupa. Jangan langsung berprasangka buruk, temui saja Budi dan katakan bahwa kita ingin barang itu kembali. Selesai.





1 comment:

  1. Poker
    The different step is funding your account 카지노사이트 by depositing a specific amount and then affirm the transaction

    ReplyDelete