Tuesday, May 19, 2015

Ketika Engineer Tidak Mengerti Fisika dan Matematika

Seorang engineer memang hakikatnya menguasai ilmu fisika dan matematika, karena menjadi engineer tidak cukup hanya menjadi penghayal dan menemukan ide-ide saja dan saat membuat nyata ide tersebut malah menjadi ‘try and error’.

Ini terjadi, ketika tim kami membuat sebuah mesin press. Dilihat dari disain sungguh sempurna, tapi ketika mulai dirancang dan dijalankan, disana kami memiliki kesulitan, dimana saat silinder press mulai menekan benda kerja, silinder tersebut tidak mampu menekan benda kerja hingga maksimal, sehingga benda kerja menjadi rusak.

Nah, disinilah permasalahan kami. Kami mencari-cari masalah yang membuat silinder press tidak bisa menekan benda kerja dengan maksimal, sampai mengira-ngira “wah, sepertinya bagian ini kurang lurus” “mungkin motornya yang bermasalah” “sepertinya ukuran silindernya tidak pas” “olinya tidak bagus” “elektriknya mungkin bermasalah” “programnya bermasalah” “katupnya harus diganti” dan dugaan lainnya.

Inilah yang terjadi ketika engineer tidak mengerti fisika dan matematika. Memang lama-lama solusi akan ditemukan, tapi jadinya kami malah memakan waktu yang lama dan lebih dari tanggal yang ditentukan. Lebihnya tidak satu atau dua hari, tapi berminggu-minggu.

Jadi bagi calon engineer, tepatnya juga diri saya pribadi, dari pengalaman ini, saya jadi termotivasi untuk belajar dasar-dasar dari berbagai macam ilmu, seperti fisika, matematika, kimia dll. Bahkan membaca buku SD-SMP-SMA saya pelajari ulang. Demi menjadi Real Engineer. Aamiin.




No comments:

Post a Comment