Indonesia yang mayoritas orang-orangnya adalah muslim, harus rela
menerima fakta ini, “0.01 persen minat baca Indonesia” fakta tersebut berdasarkan
data dari UNESCO. Apa hubungannya dengan orang-orang muslim ?
Sadarlah, bagi seorang muslim, pasti
sudah mengetahui bahwa membaca dan menulis adalah sesuatu yang sangat
ditekankan.
0.01 persen, itu artinya dari 10.000 orang hanya satu saja yang
memiliki minat baca.
Coba bayangkan, ada 10.000 orang tersesat dihutan, mereka semua
tidak paham bagaimana caranya bertahan dihutan dan berhasil mencari jalan keluar.
Setiap orang memiliki peta dan peralatan, tapi sayang, diantara 10.000 orang itu
hanya satu orang saja yang paham cara membaca peta dan menggunakan
peralatannya. Bukankah 9.999 orang ini sangat membebankan ?
Bagaimana tidak, saat satu orang ini berbicara “aku mengetahui cara
untuk keluar dari hutan ini” belum selesai berbicara sudah banyak komentar dan
pendapat yang malah menambah permasalahan.
“Jangan sok tahu!” “dari mana anda
tahu peta itu benar?” “aku lebih tua disini, menurutku lebih baik kita diam dan
jangan kemana-mana” dan komentar lainnya.
Kira-kira seperti itulah gambaran negara ini bukan ? setiap permasalahan yang ada akan melahirkan permasalahan baru yang kadang sangat lucu.
Data statistik dari UNESCO ini harus menjadi sebuah visi baru bagi kita, khusunya bagi umat muslim. Umat muslim yang seharusnya selalu terdepan dalam bidang apapun. Kita bisa mulai dari diri kita sendiri, sudah membaca buku apa hari ini ? jadikan membaca itu sesuatu kebiasaan sehari-hari, kemanapun kita pergi, selalu bawa buku bacaan, bisa dibaca saat ada waktu luang, saat menunggu teman misalnya, saat naik bis atau angkutan kota.
Dan yang terpenting, kita harus memiliki waktu khusus dirumah untuk membaca, jangan jadikan membaca adalah kegiatan disisa-sisa waktu. Targetkan sehari minimal berapa lembar yang kita baca.
Bacalah, maka kita akan merasakan pentingnya membaca dalam kehidupan sehari-hari, termasuk berpengaruh dari pola pikir kita. Masalah yang ada dalam kehidupan akan terasa mengecil dan terus mengecil, sehingga kita mudah melaluinya.
Yuk ! Saatnya kita tidak menjadi 9.999 orang yang membebankan!
No comments:
Post a Comment