Sebuah ilmu tidak
bisa disebut sebagai ilmu yang bermanfaat jika tidak menjadikan kita lebih
dekat kepada Allah. Lebih baik keilmuan itu ditinggalkan saja jika efeknya
malah kebalikannya..
Alhamdulillah..
hanya dengan ijin Allah saya bisa melangkah sampai sejauh ini di dunia
perkoassan, samoga semuanya bernilai ibadah. Kemarin baru saja berakhir
stase yang membuat saya takjub,
"Stase
Anestesi"
Cara orang awam
mengecek tanda2 kematian ada 3 cara, yaitu melihat tingkat kesadarannya, masih
bernapas atau tidak & masih ada detak jantungnya atau tidak..
Selama di stase
anestesi, setiap hari saya melihat orang yg sadar dibuat menjadi tidak sadar,
orang yg bisa bernapas sendiri lalu kemudian kami kontrol pernapasannya, dapat
disimpulkan orang2 ini telah kita buat memasuki 2/3 dari kematian..
Maka konsulen kami
pun berkata
"Tidak ada
tempatnya kita untuk sombong
ketika kita sudah
mahir melakukan pembiusan dgn cara intubasi
maupun spinal,
karena akan sangat mudah bagi Allah
jika Allah
berkehendak untuk
menggelincirkan
kita karena kesombongan kita,
apakah kalian
yakin setiap pasien yg telah kalian bius
akan bangun lagi
setelah operasinya selesai?
Kita tidak akan
pernah tau"
Terimakasih untuk
ilmu yg bermanfaat ini, terimakasih telah mengajarkan ketawadhuan kepada kami,
semoga ilmu dari para konsulen menjadi amal jariyah yg akan terus mengalir
pahalanya.. aamiin ya rabbal'alamin..
Bismillahirrahmanirrahim..
Next trip.. from Garut to Serang untuk Stase Forensik.. InsyaAllah akan ada nilai-nilai hikmah yg bermanfaat yg akan bisa saya & teman2 ambil disana...
Next story.. to be
continue...
No comments:
Post a Comment