Friday, February 27, 2015

Suamiku, Maut Dapat Menjemput Kita Kapan Saja

Sekali lagi di depan mata istrimu ini, Allah menunjukkan begitu dekatnya maut dengan kita & betapa maut dapat menjemput kita kapan saja..

Hari ini, seorang bapak yg menjadi pasienku, telah berpulang ke pangkuan ar - rahman, maut menjemput saat di perjalanan menuju ke tempat Jihadnya, tempat biasa almarhum mencari nafkah untuk keluarga tercinta..

Saat sang bapak tiba dihadapanku, bapak ini sudah dalam kondisi tidak bernyawa, kondisinya masih lengkap dengan seragam kantornya yg warna dasarnya biru, tetapi kini telah berubah karena bercampur dengan simbahan darah, 

kemudian datang dua orang bapak yg ingin masuk ke ruang jenazah, mereka menduga jenazah ini adalah keluarganya, lalu kedua bapak itu diizinkan masuk, saat bapak2 itu melihat wajah jenazah, seketika itu juga wajah mereka dirundung kesedihan, 

bapak2 itu meneteskan air mata, karena ternyata jenazah ini adalah anak kandung & kakak mereka, saat itu hati istrimu ini dapat ikut merasakan kepedihan hati mereka, tak dapat terbayangkan bagaimana perasaan istri jenazah ini jika dia melihat kondisinya saat ini.

Wahai bapak, teriring doa untukmu, pada hari Jumat, di Sayyidul Ayyam ini, semoga kematianmu dihitung sebagai mati syahid fii sabilillah, karena kau pastilah seorang pahlawan untuk keluarga semasa hidupmu.. Dan semoga istri & anakmu diberikan ketabahan..

"Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihii wa'fuanhu"

Itulah sayaang, maafkan jika istrimu cerewet pada saat kau akan berangkat utk bekerja, pasti kau sudah hapal kata-kata yg sering aku ucapkan.. aku selalu memintamu untuk baca doa terlebih dahulu, berhati-hati, jangan mengebut, rekatkan pengencang helm mu, dan aku selalu berdiri di depan pagar rumah kita, aku tersenyum, melambaikan tangan, dan selalu menatap punggungmu sampai nanti kau tiba di ujung jalan dan tak terlihat lagi..

Kalau saja kau tau, selalu terselip rasa khawatir ketika kau meninggalkan rumah, maka aku tak akan pernah berhenti berdzikir, memohonkan keselamatan untukmu, suamiku tercinta, dan pada akhirnya aku titipkan kau pada yang Maha Baik penjagaannya,,

Dan aku pun selalu tersenyum sebelum kau meninggalkan rumah, karena kita tidak pernah tau apakah saat senja tiba nanti kita masih dapat bertemu dengan keadaan bernyawa atau tidak.. Sungguh kita tidak pernah tau Sayang, dan jika aku yang pergi lebih dulu, ku harap kau akan mengingat hal yang baik dariku, ingatlah senyuman tulus dari istri yang mengasihi dirimu..

Memang dunia ini hanya tempat persinggahan, kita di dunia ini tidak akan lama, semua yg bertemu akan berpisah, tapi semoga kelak Allah mengumpulkan keluarga kita di Jannah-Nya, di tempat yg tidak akan lagi ada kata perpisahan, tidak ada penderitaan, semua yg ada hanyalah kenikmatan dan kita kekal di dalamnya.. jangan pernah kita lelah untuk meminta kepada-Nya..

Terakhir dariku Sayang, selalu berhati-hatilah saat berkendara, saat bekerja, karena ada istri, anak, & keluarga yg selalu menunggumu di rumah.. Dan selalu doakan istri & anakmu juga..

I Love You




No comments:

Post a Comment