Friday, March 6, 2015

Awal Aku Tersandung Menjadi Engineer, Kini Aku Berlari Dengannya

Mengapa aku katakan tersandung ? karena kata itu cukup mewakili keadaan saat itu. Saat baru merasakan sebagai lulusan sekolah kejuruan yang tidak memiliki keahlian apapun.

Seorang lulusan teknik elektronika yang tidak mengerti tujuan “kenapa harus belajar elektronika”. Jelas, setelah lulus tak tahu arah harus kemana.

Hanya merasakan dorongan dari berbagai teman, dan dorongan terakhirlah yang membuatku tersandung. Dorongan sang Ayah.

Aku tersandung dan terjatuh, wajahku menghadap kakak ipar Ayahku, yang ternyata Ia adalah seorang guru. Maka aku ditawarkan olehnya untuk coba melanjutkan kuliah yang nantinya menjadi lulusan Sarjana Sains Terapan. Seorang Mechatronics Engineer. Sebagai lelaki, mendengar kata engineer saat itu rasanya istimewa, tak salahnya mencoba, dari pada harus malu ketika ditanya kuliah dimana.

Tapi saat itu aku bertekad,

Tidak akan mengulangi kesalahan selama tiga tahun liburan di sekolah kejuruan. Saat itu juga aku terpaksa merubah diri, dari yang asalnya mengutuk orang yang suka membaca buku, kini malah diriku yang terkutuk menjadi suka membaca buku.

Semua buku-buku yang mengandung unsur teknik saya baca, walaupun tidak seratus persen langsung mengerti, tapi itu cukup membalas dendam terhadap kemalasanku dulu.

Kini aku telah bekerja di perusahaan Jepang, yang bergerak dibidang jasa otomasi sebagai Design Electrical and Program Engineer.

Alhamdulillah, yang awalnya tidak paham apa itu Engineer, yang waktu itu aku telusuri menggunakan mesin pencari untuk mengetahui seperti apa Engineer itu, saat itu pula benih-benih passion pada engineer mulai muncul.

Saat ini memang berstatuskan karyawan atau bekerja di perusahaan orang lain. Tapi kini aku bertekad kembali, untuk mengambil seluruh ilmu pengetahuan disini.

Aku berlari dengan passion-ku sebagai engineer disini, hingga saat garis finish itu tiba, aku dapat mendirikan perusahaan sendiri.

aamiin



No comments:

Post a Comment