Mengapa aku katakan
tersandung ? karena kata itu cukup mewakili keadaan saat itu. Saat baru
merasakan sebagai lulusan sekolah kejuruan yang tidak memiliki keahlian apapun.
Seorang lulusan teknik
elektronika yang tidak mengerti tujuan “kenapa harus belajar elektronika”.
Jelas, setelah lulus tak tahu arah harus kemana.
Hanya merasakan dorongan
dari berbagai teman, dan dorongan terakhirlah yang membuatku tersandung.
Dorongan sang Ayah.
Aku tersandung dan
terjatuh, wajahku menghadap kakak ipar Ayahku, yang ternyata Ia adalah seorang
guru. Maka aku ditawarkan olehnya untuk coba melanjutkan kuliah yang nantinya
menjadi lulusan Sarjana Sains Terapan. Seorang Mechatronics Engineer. Sebagai lelaki, mendengar kata engineer saat
itu rasanya istimewa, tak salahnya mencoba, dari pada harus malu ketika ditanya
kuliah dimana.
Tapi saat itu aku bertekad,
Tidak akan mengulangi
kesalahan selama tiga tahun liburan di sekolah kejuruan. Saat itu juga aku
terpaksa merubah diri, dari yang asalnya mengutuk orang yang suka membaca buku,
kini malah diriku yang terkutuk menjadi suka membaca buku.
Semua buku-buku yang
mengandung unsur teknik saya baca, walaupun tidak seratus persen langsung
mengerti, tapi itu cukup membalas dendam terhadap kemalasanku dulu.
Kini aku telah bekerja
di perusahaan Jepang, yang bergerak dibidang jasa otomasi sebagai Design Electrical and Program Engineer.
Alhamdulillah, yang
awalnya tidak paham apa itu Engineer, yang waktu itu aku telusuri menggunakan
mesin pencari untuk mengetahui seperti apa Engineer itu, saat itu pula
benih-benih passion pada engineer mulai muncul.
Saat ini memang
berstatuskan karyawan atau bekerja di perusahaan orang lain. Tapi kini aku
bertekad kembali, untuk mengambil seluruh ilmu pengetahuan disini.
Aku berlari dengan
passion-ku sebagai engineer disini, hingga saat garis finish itu tiba, aku
dapat mendirikan perusahaan sendiri.
aamiin
No comments:
Post a Comment